Minggu, 23 Februari 2014

Temen-temen ini koleksi Tugas ku kelas 8,hehehe Analisis Unsur Novel Lima Belas Penda Bintang



A. PEMBAHASAN
(Pengertian Unsur Intrinsik)

       Unsur Intrinsik adalah unsur yang menyusun sebuah karya sastra dari dalam yang mewujudkan struktur suatu karya sastra seperti beberapa yang ada di bawah ini :

           
            1.         Tema
            2.         Alur
            3.         Setting
            4.         Tokoh
            5.         Watak
            6.         Amanat
            7.         Sudut pandang

            Setelah kita mengetahui struktur-struktur karya sastra dari unsur intrinsik diatas, maka mari kita sekarang memahami arti-arti dari tema, alur, setting, tokoh, watak, amanat, serta sudut pandang yang ada di dalam novel “Dua Belas Pendar Bintang” karya “Alexandra Leirissa-Yunadi” di bab selanjutnya.

(Tema)

            Tema adalah sesuatu yang menjadi dasar pembicaraan dalam cerita atau isi novel. Tema merupakan sesuatu yang menjiwai cerita. Tema sebuah cerita yang dapat ditentukan setelah cerita itu selesai dibaca sampai selesai.

            Dalam novel “Lima Belas Pendar Bintang” karya Alexandra Leirissa-Yunadi, temanya ialah  dongeng seorang bunda yang mendasari hidup seorang gadis.
            Bukti yang dapat kita ambil untuk temanya ialah pada bab “Kami, Bunda, dan Dongeng” pada paragraph 12 “Aku.Ayah. Dan sedikit kenangan tentang Bunda. Hanya itulah yang ada di antara kami. Aku tahu, hanya itu pulalah yang kami butuhkan. Tak ada yang lain. Oya, barangkali… dongeng Lima Belas Pendar Bintang, peninggalan terakhir Bunda yang tak akan kulupakan untuk selamanya itu. Ya, ya…”

 (Alur)
            Alur adalah pola pengembangan cerita yang terbentuk oleh hubungan sebab akibat antara peristiwa yang satu dengan yang lain saling berkait. Berikut bagian-bagian jalan cerita :
           
            1.         Pengenalan situasi cerita (exposition)
           
            Tahap ini, pengarang memperkenalkan para tokoh, menata adegan dan hubungan antar tokoh.

            Pada Novel Lima Belas Pendar Bintang” karya Alexandra Leirissa-Yunadi pengenalan situasi cerita terdapat pada bab “Kami. Bunda. Dan Dongeng” Bukti : Di situ terdapat tokoh utamanya yaitu Selma, dan menjelaskan tentang ayah dan bundanya. Pada Bab “Pesawat Kertas”. Bukti : Di situ Selma memperkenalkan sahabat-sahabatnya yaitu Rachel dan Mirinda
           
            2.         Pengungkapan peristiwa (complication)
           
            Bagian ini, bagian awal yang menimbulkan berbagai masalah atau pertentangan bagi para tokoh.

            Pada Novel “Lima Belas Pendar Bintang” karya Alexandra Leirissa-Yunadi pengungkapan peristiwa terdapat pada Bab “Pesawat Kertas” Bukti : karena di situ telah ada perselisihan kecil antara Selma dan sahabat-sahabatnya

3.         Menuju adanya konflik (rising action)

            Terjadinya kebahagian, keterlibatan berbagai situasi yang menyebabkan bertambahnya   kesukaran tokoh

            Pada Novel “Lima Belas Pendar Bintang” karya Alexandra Leirissa-Yunadi menuju
adanya konflik terlihat pada bab “It’s just a picture”. Bukti : karena di bab ini, ayahanda Selma mulai melupakan sang bunda tlah tiada, dan mulai saat itu hidup Selma mulai berantakan.
           
            4.         Puncak konflik (Turning point)
           
                                    Tahap klimaks. Penentuan perubahan nasib dari beberapa tokoh

            Pada Novel “Lima Belas Pendar Bintang” karya Alexandra Leirissa-Yunadi Puncak Konfliknya terjadi pada bab “Tante Kania”. Bukti : Di bab ini perdebatan yang sangat membuat Selma sangat memakan hati, tetapi dia tetap bersabar”

            5.         Penyelesaian (Ending)

            Akhir cerita. Berisi tentang penjelasan mengenai nasib-nasib yang dialami para tokohnya setelah mengalami puncak cerita.

            Pada Novel “Lima Belas Pendar Bintang” karya Alexandra Leirissa-Yunadi penyelesaian terjadi pada bab “Kau Petik Bintang Untukku”. Bukti : di bab terakhir itulah akhirnya segala sesuatu yang berasa sangat amat sakit, ternyata dengan keakhiran yang manis.
     Jenis-jenis alur dapat dibedakan menjadi 3 yaitu
            a.         Alur Maju (progresif)
                        Alur maju ialah alur yang menceritakan sesuatu secara maju.
                        b.         Alur Mundur (Flash Back)
                        Alur mundur ialah alur yang menceritakan sesuatu secara mundur
                        c.         Alur campur
                        Alur campur ialah alur yang memiliki cerita maju dan mundur
Pada Novel “Lima Belas Pendar Bintang” karya Alexandra Leirissa-Yunadi memiliki alur campur . Bukti : karena kehidupan berjalan kedepan, melainkan cerita-cerita masa lalu masih gadis cantik itu ia bawa sampai ke kehidupannya yang sekarang.


 (Setting)

            Setting merupakan latar belakang yang membantu kejelasan jalan cerita, setting ini meliputi waktu, tempat.

            Pada Novel Lima Belas Pendar Bintang” karya Alexandra Leirissa-Yunadi terdapat setting :

a.       Setting Waktu :
            a. Saat pagi hari. Bukti : Selma bersekolah pagi hari
b. Saat malam hari. Bukti : Saat Selma menunggu ayahnya sampai malam, Pada bab “Ruffan, si Vampir Malam”
c. Lima menit lagi, Lima belas menit lagi, Dua puluh menit lagi. Bukti : Pada bab
“It’s Just a Picture”
            d. Dua jam lebih. Bukti : Pada Bab “Dongeng Ayah dan Bunda”

b.      Setting Tempat :
                        a. Kamar Selma
Bukti : Pada Bab “Janji Tak Terwujud”, disitu menggambarkan bahwa Bunda Selma meninggalkan pintu kamar Selma setelah bunda Selma mendongeng yang belum sampai selesai. Pada Bab “Cewek Idaman Gue”, “Di dalam kamar aku duduk menyisir rambutku”.
                        b. Rumah Selma
Bukti : Pada Bab “Kami, Bunda, dan Kita”, disitu ayah dan Selma menatap foto bunda bersama untuk melepas rindu. Pada bab “It’s just a picture”, Selma menuggu ayahnya sampai malam.
                        c. Sekolah (Kelas Selma dan Kantin Sekolah)
Bukti : Pada Bab “Pesawat Kertas”, “Sepasang mata cowok penghuni meja sebelah yang tengah menatap lekat padaku”, saat istirahat Selma makan dengan tidak nafsu. Pada Bab “Termometer Semangat”, “Bangku di meja sebelahku tak ada isinya. Ya. Cuma karena
itu”. Pada Bab “Sepotong Cokelat”, “yuk! Nanti kita nggak kebagian meja!” kata Selma mengajak sahabatnya ke kantin. Pada Bab “Segores luka” terdapat setting tempat di sekolah karena bab itu saat Selma sekolah. Pada Bab “Satu Putri, Dua Pangeran”, “Tiba-tiba saja isi sekolah sudah membuat kaitan yang mengerikan antara kami”. Pada Bab “Yes, I’m taken”, “Aku memasuki kelas pagi itu”.
                        d. Toko buku Gramedia
Bukti : Pada bab “Rahasia Alat Tulis”, “Rachel berbisik padaku saat kami tiba di kasir toko buku Gramedia Mal Pondok Indah.
                        e. Rumah Makan
Bukti : Pada bab “My First Cancelled Date”, saat Selma makan siang dengan ayahnya
                        f. Ruma Rachel
                                    Bukti : Pada bab “Oh, God! He’s back!”, saat pesta Rachel.
                        g. Lapangan rampal
                                    Bukti : Pada bab “Reuni Gadungan”

            c. Setting suasana
a. Menyedihkan          -karena bunda Selma Meninggal, Pada Bab “Janji Tak Terwujud”
                                    -karena ayah Selma belakangan sering pulang malam dan berubah sifatnya, Pada Bab “It’s Just a picture” dan “My First Cancelled Date”
b. Menggembirakan dan mengaharukan         -Ruffan memberikan dua belas pendar bintang untuk Selma, Pada bab “Kau Petik Bintang Untuk’ku”

 (Tokoh)

            Tokoh adalah pelaku atau yang memperagakan orang dalam cerita.

            Tokoh yang ada dalam novel “Dua belas pendar bintang” adalah
1.      Selma-Tokoh Utama
2.      Bunda-Ibu Selma
3.      Ayah-Ayah Selma
4.      Bik Enti-Yang membantu di Rumah Selma
5.      Ruffan-Teman kelas Selma
6.      Mirinda-Sahabat Selma
7.      Rachel-Sahabat Selma
8.      Pak Adi-Guru Selma
9.      Gigis-Teman kelas Selma
10.  Teman-teman kelas Selma yang lain
11.  Lewi Redico-Kakak kelas Selma dan Ketua OSIS di sekolah Selma
12.  Julian-Kakak Rachel
13.  Tante Kania-Teman Ayah
(Watak)

            Watak adalah karakter yang dimainkan oleh para pemain novel. Watak ada 3, yaitu protagonis (yang baik), antagonis (yang jahat atau buruk), dan tritagonis (sebagai penengah dalam masalah)

            Watak yang dimiliki oleh para tokoh di novel “Lima Belas Pendar Bintang” karya Alexandra Leirissa-Yunadi ialah
a)      Selma : Baik, Ramah, Sabar, Lembut, Manja, Penyayang,
b)      Bunda : Baik, Lebih memilih pekerjaan di banding anaknya sendiri
c)      Ayah : Baik, Sabar, Egois
d)      Bik Enti : Baik, Sabar
e)      Ruffan : Jail, Jengkelin, Penyayang, Baik, Sabar
f)       Mirinda : Cerewet, Baik, Sabar
g)      Rachel : Cerewet, Baik, Sabar, Penyayang
h)      Pak Adi : Tegas, Bijaksana
i)        Gigis : Santai
j)        Teman-teman kelas Selma yang lain : Seru, tapi menjengkelkan
k)      Lewi Redico : Baik, Perhatian, Sabar
l)        Julian : Genit, Nakal, tapi Baik dan Seru
m)    Tante Kania : Menjengkelkan tetapi Baik
    
 (Sudut Pandang)

Sudut pandang adalah cara pengarang menempatkan dirinya terhadap cerita atau dari sudut mana pengarang memandang ceritanya. Berikut ini beberapa sudut pandang yang dapat digunakan pengarang dalam bercerita.
     
a. Sudut pandang orang pertama, sudut pandang ini biasanya menggunakan kata ganti aku atau saya. Dalam hal ini pengarang seakan-akan terlibat dalam cerita dan bertindak sebagai tokoh cerita.
      Dalam novel dua belas pendar bintang terdapat pada bab “Kami, Bunda, dan Dongeng”, bukti : “Dan akulah gadis kecil dalam seulas kenangan tadi”

      b. Sudut pandang orang ketiga, sudut pandang ini biasanya menggunakan kata ganti orang ketiga seperti dia, ia atau nama orang yang dijadikan sebagai titik berat cerita.
      Dalam belas pendar bintang terdapat pada bab “Kami, Bunda, dan Dongeng”, bukti : “Bunda itu cantik ya, Yah,”

      c. Sudut pandang pengamat serba tahu, Dalam hal ini pengarang bertindak seolah-olah mengetahui segala peristiwa yang dialami tokoh dan tingkah laku tokoh
      d. Sudut pandang campuran, (sudut pandang orang pertama dan pengamat serba tahu). Pengarang mula-mula menggunakan sudut pandang orang pertama. Selanjutnya serba tahu dan bagian akhir kembali ke orang pertama.
 (Amanat)

     Amanat adalah pesan yang dapat diambil dari isi novel tersebut yang ingin disampaikan pengarang oleh pembaca. Biasanya amanat dapat dipetik untuk dimasukkan ke kehidupan kita masing-masing, atau bisa juga untuk menyadarkan kita yang membaca.

     Amanat yang dapat diambil dalam novel dua belas pendar bintang ialah “Tetaplah bersabar dalam keadaan apapun, karena semua kejadian demi kejadian dalam hidup kita, pasti pada akhirnya nanti akan membuahkan hasil yang tidak sia-sia untuk kita semua, bersabar, semangat, dan yakin pasti bisa meraih impian kita.”
B. KESIMPULAN

            Menurut saya, Novel Lima Belas Pendar Bintang karya Alexandra Leirissa-Yunadi ini, sangat berkesan buat saya, karena bahasanya yang menggunakan bahasa remaja yang simple dan mudah saya pahami, maka dari itu dari bab perbab yang saya baca, dapat saya terima dengan baik.
            Didalam novel ini mengajarkan dan menyadarkan saya, bahwa umur itu bukan campur tangan  manusia, waktunya pun kita tidak tahu kapan itu semua dapat terjadi kepada kita, hanya Tuhan yang maha Esa yang mengetahui hidup dan mati kita. Di dunia ini pun kita di uji oleh Tuhan akan tanggung jawab kita atas perbuatan-perbuatan kita, kasih sayang kita kepada sesama, kesabaran dan kepatuhan kita terhadap ajaran-ajaran Tuhan. Kesabaran disaat ada berbagai masalah dalam keluarga, sekolah, sahabat, dan mungkin para remaja sekarang dengan pasangan mereka. Perjuangan cinta tak dapat kita ukur dan tentukan, karena sesungguhnya Tuhan telah menentukan jodoh yang terbaik untuk kita di hari esok.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar